Kedatangan Perwakilan Council of Asian Liberal and Democrat (CALD) atau Dewan Liberal dan Demokrat Asia, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ajak tamunya jajal mobilitas umum yang tengah dibangun. Meskipun masih berupa prototype, mode transportasi ini nantinya digadang bakal menjawab keterbatasan transportasi yang kini sedang dialami.
Pasar Pon yang dulunya menjadi pusat perekonomian masyarakat akan disulap menjadi Mobility Hub, penghubung dengan wilayah wilayah yang ada. Keberadaan Pasar Pon sebagai penghubung diharapkan mampu mengangkat perekonomian pedagang yang sekarang ini mengeluhkan sepi. Selain itu Mobility Hub ini juga menyambut konektivitas Bandara Internasional Doho Kediri yang sudah beroperasi.
Tidak tanggung-tanggung, Kabupaten Trenggalek menggandeng perusahaan transportasi kenamaan Blue Bird. Namun bukan Taksi, Blue Bird datang ke Trenggalek dengan armada Bus. Jadi wisatawan yang datang ke Trenggalek tidak perlu takut bagaimana transportasinya.
Sutle Bus yang dipersiapkan ini nantinya bisa digunakan masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata di Trenggalek. Waktu keberangkatan tepat dan keberadaan Bus bisa dipantau melalui aplikasi Zenbus. Wisatawan juga bisa membawa sepeda karena Sutle Bus nantinya juga dilengkapi dengan bicycle rack.
Mobility Hub juga dilengkapi dengan Smart Bench maupun Tapping Water, dimana memudahkan pengunjung ketika ingin rehat sejenak agar lebih rileks sebelum melanjutkan perjalanan. Tentunya menarik karena pengguna bisa menikmati lantunan music dengan menyambungkan koneksi dengan speaker bangku pintar itu. Kemudian wifi gratis dan juga fasilitas colokan charger. Pengunjung juga bisa menikmati fasilitas minum gratis melalui Tapping Water.
Mencoba fasilitas yang disediakan Bartolome 'Omie' Rivera Jr., Walikota San Mateo, Rizal, Philippines, mengatakan Jadi pagi ini dengan banyaknya kegiatan ini akan menjadi sebuah perjalanan panjang, dimana Bupati Nur Arifin juga bersemangat mengajak kami beraktifitas pagi hari. Secara pribadi ini pengalaman pertama saya mengendarai becak dan sekarang kita diajak berkeliling di seputaran Hutan Kota. Dan beliau juga bercerita bagaimana mengembangkan sebuah hutan kecil di area pusat perkotaan di Kabupaten Trenggalek bersama komunitas dan masyarakat lokal," ucapnya.
Transportasi kendaraan bermotor dan inovasi yang diperkenalkan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Saya melihat ini bisa kita aplikasikan di kota kami. "Jadi saya berharap apa yang ada disini dapat memberikan pencerahan lebih bagi kami serta memberikan cara yang lebih baik bagi pemerintahan di tempat kami," katanya.
Mendampingi tamunya Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan, "mereka kesini untuk berbagi Lesson learned, berbagi pengalaman. Ada beberapa pengalaman, contoh dari San Mateo, juga ada dari berbagai partai politik seperti dari Thailand. Satu mereka juga cari ide, kemudian kedua mereka juga memberi masukan ke kita. Kira-kira apa itu kota yang inklusif, kota yang mempromosikan mobilitas bagi masyarakatnya yang baik itu seperti apa. Jadi temanya kita lebih kepada Mobility dan transportation," ucapnya, Jum'at (7/6/2024). (Prokopim Trenggalek)