Membuka seminar anti radikalisme, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara berpesan untuk bijak bersosial media. Hal ini menanggapi gencarnya informasi dan pemberitaan di era digital yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Bijaklah apabila bersosial media. Karena banyak sekali hal hal dalam sosial media ini yang membutuhkan kebijaksanaan kita," pesan Mas Syah, panggilan akrab wakil dari Mochamad Nur Arifin itu di Gedung Bawarasa Kabupaten Trenggalek, Kamis (15/6).
Jangan sampai, lanjut mantan aktivis kepemudaan itu menambahkan "ketika membaca berita apapun, atau informasi apapun itu, jangan ditelan mentah-mentah. Kita harus banyak melakukan cek and ricek agar kita tidak menjadi manusia yang gagap informasi," imbuhnya.
Era digital dan akses internet yang begitu mudah menjadikan orang lebih mudah mendaptkan informasi. Bahkan seakan dunia dalam genggaman dengan sebuah telepon pintar. Namun bila kita tidak pintar-pintar menyaring maka informasi ini bisa menyesatkan dan menjerumuskan pembacannya.
Tentunya sebagai wakil kepala daerah di salah satu kabupaten yang ada di pesisir Selatan Jawa, Mas Syah merasa perlu untuk mengingatkan dan bahkan membentengi warganya dari informasi yang menyimpang.
Hal inilah yang menjadikan alasan kenapa pemerintah daerah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Trenggalek tidak bosan bosan menggelar kegiatan semacam ini.
Kali ini ratusan pelajar yang ada di Kabupaten Trenggalek, menjadi sasaran pemerintah. Harapannya mereka tidak hanya sekedar mendengar dan paham saja, melainkan bisa menjadi duta pemerintah menyebarkan informasi yang baik ini kepada teman sebaya dan lingkungannya. Tentu harapannya bangsa ini menjadi bangsa yang maju, amanaman, damai dan sentosa, karena apa? karena tidak mudah dipecah dan diadu domba. (Prokopim Trenggalek)