Momentum hari lahir Pancasila, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., mengajak 110 kader perempuan dari berbagai elemen di Trenggalek mau berperan aktif melakukan pendekatan dan penekanan stunting.
Bertempat di Graha Among Tani, Agropark Trenggalek, Jumat (2/6/2023) penggiat perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan itu mencoba mengembalikan lagi pemahaman dasar tentang Pancasila, harapannya memberikan spirit untuk penekanan stunting dari berbagai sektor. Mulai dari pendidikan hingga pendampingan di beberapa lintas sektor secara bergotong royong.
"Mengapa pendekatan pada penekanan stunting, jadi kita lihat sendiri bahwa data terbaru Mei 2023, angka stunting kita ada di 6,7%. Ini menjadi indikator bahwasanya apa yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh kader kader ini menuai keberhasilan. Namun kita harus tetap berkaca bahwa angka stunting kita masih ada sehingga gotong royong perlu ditingkatkan ke seluruh stakeholder," ucapnya.
Menurut perempuan enerjik itu, ada kelompok masyarakat yang masih bisa di stimulasi untuk bisa memberi kontribusi juga dalam penekanan stunting. Mendampingi para keluarga yang ada di Trenggalek agar mau memberikan pola asuh yang baik bagi keluarganya masing-masing.
Ditanya mengenai kendala, istri Mochamad Nur Arifin itu menyampaikan budaya kemudian masyarakat yang memang merasa cukup dengan apa yang mereka dapatkan. Jadi meskipun diberikan pendidikan berdampingan tapi kalau mereka merasa Itu bukan sebuah masalah tentunya intervensi yang diberikan bisa sedikit terhambat.
Tapi Ketua Tim Penggerak PKK itu merasa ini bukan hambatan serius namun menjadi tantangan baginya dan seluruh kader untuk bisa memberikan pendekatan kepada mereka. "Harapan saya dengan adanya komunikasi, sepeda keren kan sudah dikukuhkan sejak 2019 yang lalu, peran kader sepeda keren ini sangat sangat strategis sehingga dapat membantu kami kader PKK di setiap desa untuk bisa mendampingi masyarakat memahami masakan masakan yang bergizi dan enak untuk keluarga masing-masing," imbuhnya.
Sarannya melalui buku resep yang tadi kami bagikan. Tim penggerak PKK sendiri yang juga sudah merumuskan sebuah buku resep yang nantinya juga akan bagikan kepada seluruh kader. "Hari ini saya membawa 100 buku saya punya 157 buku yang sudah saya bagi kepada Ketua tim penggerak PKK Desa. Saya meminta belas kasih dari seluruh kader untuk menjadi pendamping dalam memberikan edukasi tentang makanan yang sehat kepada masyarakat," pungkasnya.
dr. Sunarto, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, membenarkan sesuai dengan bulan timbang Februari kemarin angka stunting sudah 6,7%. Sebelumnya di tahun 2022 kemarin sebanyak 7,9%.
Kadinkes yang baru dilantik itu menambahkan upaya pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting dengan meningkatkan pelayanan dan kualitas pelayanan. "Kita tingkatkan daya pelayanan utamanya ditingkat para kader. Sedangkan spesifik terhadap anak, mulai dari sebelum lahir. Calon pengantin kita siapkan, ibu hamil kita siapkan kemudian salah satunya sebelum hamil," ujarnya.
Kita cegah perkawinan anak, sambung mantan Direktur RSUD dr. Soedomo itu "Kemudian ketika lahir diberikan ASI eksklusif, kemudian makanan pendamping ASI secara tepat. Bagi yang sudah mengalami penurunan berat badan atau gangguan gizi, kita berikan makanan tambahan," imbuhnya.
Dalam penanganan stunting tersebut Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 2,3 Miliar untuk ibu hamil dan Rp. 3,5 miliar untuk anaknya. "Jadi totalnya sekitar 5,5 miliar," tutupnya. (Prokopim Trenggalek)