Bupati Trenggalek melaunching Taman Laut Bioreeftek yang diklaim yang pertama. Diberikan nama "Karang Tresno", taman laut yang berda di Pantai Mutiara itu diharapkan mampu menjadi salah satu daya tarik wisata baru di perairan Teluk Prigi, Trenggalek.
Menurut Kepala daerah muda itu saat ini masyarakat sudah mulai antusias untuk menjaga ekosistem laut. Dibuktikan 300 lebih Karang Tresno yang ada di Pantai Mutiara dari hasil donasi berbagai pihak. Angkanya bahkan mencapai hampir ratusan juta rupiah.
Menurut kepala daerah muda itu "Pegadaian sendiri saja support sampai Rp. 50 juta. Sekarang masyarakat sudah mengerti sekali tentang bagaimana pentingnya menjaga alam sekitar," uapnya.
Karena tamannya adalah taman di bawah laut, jadi masyarakat pun juga harus menyadari bahwa ekosistem laut juga tergantung di ekosistem yang ada di Hulu. Jadi masya juga harus merawat daerah daratan, hutannya, sumber mata airnya, kebersihan sungai dan yang lainya.
Kita masih punya banyak isu, seperti limbah pemindangan. Industri juga harus ikut berbenah. "Tolong semuanya disiplin, jadi semuanya harus mau begotong royong untuk menciptakan lingkungan kita lebih bersih dan indah. kerena ini bisa menghasilkan nilai ekonomi, seperti yang kita rasakan saat ini potensi wisata," imbuhnya.
Mengenai potensi wisata, Mas Ipin minta peralatan pendukung taman laut ini bisa ditambah karena yang berkunjung nantinya tidak hanya penyelam profesional. "Semoga nanti alatnya bisa ditambah lebih banyak. Dengan begitu orang yang ingin melihat Karang Tresno tidak hanya penyelam profesional saja, penyelam amatir juga bisa melakukan meskipun dengan pengawasan," imbuhnya.
Makanya tadi saya minta ada dibuatkan jalur lewat tali, sehingga kalau menjelajah tinggal menyusuri tali. Karena kedalamannya paling hanya sekitar 4 sampai 7 meter. Sehingga tidak terlalu butuh kemampuan menyelam yang expert, tutupnya.
Dalam kesempatan peluncuran taman laut itu, Bupati Trenggalek bersama dengan beberapa donatur menenggelamkan transplantasi karang kelaut serta melakukan aksi pemungutan sampah di laut. Menggunakan papan paddling, kepala daerah yang bernama Mochamad Nur Arifin itu ingin menunjukkan, meskipun termasuk pantai di selatan namun pantai ini aman untuk digunakan bermain. (Prokopim Trenggalek)