Melantik pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Trenggalek, Mochamad Nur Arifin berharap keberadaan organisasi ini bisa membawa kemakmuran bagi para nelayan.
Bertempat di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kamis (6/7) Bupati Trenggalek yang juga Ketua HNSI Jatim itu menaruh harapan banyak kepada kepengurusan baru di daerahnya. "Ini karbinet terbaik organisasi nelayanan yang kita punya," papar kepala daerah muda itu.
Lebih lanjut Mochamad Nur Arifin menambahkan potensi nelayan menjadi salah satu potensi yang harus digerakkan dan dimaksimalkan agar menjadi salah satu pilar pembangunan bagi seluruh masyarakat di Trenggalek. Apalagi pesisir Laut yang dimiliki sangatlah potensial.
Tidak hanya lautnya yang indah, daratannya juga berdaya guna. "Pesisir Trenggalek mulai dari Prigi, Munjungan kemudian yang ada di Panggul sangatlah indah. Kita itu punya peluang yang mungkin di daerah lain tidak punya," sambung Mas Ipin.
Laut Trenggalek tidak hanya berpotensi perikanan tangkap, namun juga potensi wisata. Mungkin daerah lain sisi daratnya bagus tapi aktivitas baik lainnya tidak bisa dilaksanakan. Kemudian sisi lautnya bagus namun daratnya kurang bagus.
Kalau kita tahu di beberapa tempat kampung-kampung nelayan mesti baunya amis, dalam tanda kutip kumuh. Tapi kita bersyukur di Trenggalek itu punya sisi darat yang cukup baik dan sisi laut yang juga terjaga.
Keberadaan HNSI juga diharapkan juga bisa menjadi jembatan penengah konflik-konflik nelayan. "Tentunya tidak bisa dihindari, konflik pasti ada tapi kita harus bisa mengendalikan. Harus ada solusi-solusi, dengan adanya HNSI menjadi jembatan-jembatan, friksi-friksi yang dipandang sebagai satu konflik itu bisa dikondisikan," harap kepala daerah ini.
Mendorong kesejahteraan nelayan, Bupati Trenggalek ini telah memanggil BUMD Jwalita Energi Trenggalek dan meminta nengakusisi salah satu stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk nelayan yang ada di Teluk Prigi.
"Saya berharap ini bisa disegerakan. Setelah akusisi harus bisa menjamin kebutuhan sekian liter bahan bakar untuk nelayan. Harus pintar belanja minyak, itu yang paling penting. Kalau nelayan bayarnya tidak bisa cash, Jwalita Energi saya harapkan bisa menghubungkan dengan perbankan. Perbankan ini nantinya yang kemudian membiayai nelayan sementara," tutupnya. (Prokopim Trenggalek)