Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhamad Nata Natanegara ikuti prosesi adat Ngitung Batih di Kecamatan Dongko, Sabtu (30/7).
Ngitung Batih sendiri berarti menghitung jumlah keluarga (batih). Dimana keluarga berkumpul dan didoakan agar memperoleh berkah, keselamatan, dijauhkan dari mara bahaya dan diberikan kemudahan dalam mencari rejeki.
Ngitung batih sendiri menjadi sebuah tradisi yang digelar rutin oleh masyarakat di Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dalam menyambut tahun baru Muharram (1 Sura).
Setelah sempat digelar sederhana saat Pandemi Covid 19, Ngitung Batih di Kecamatan Dongko kembali digelar cukup meriah 1 Muharram 1444 H di tahun 2022 ini.
Dalam kesempatan itu, mas wabup sapaan akrab Syah Muhamad Natanegara bèkesempatan mengikuti semua rangkaian upacara adat Ngitung Batih. Mulai dari arak-arakan pusaka, kirab dayang-dayang yang membawa takir plontang (makanan dalam mangkuk daun) serta tumpeng dari jalan raya Dongko menuju pendapa kecamatan.
Acara dilanjutkan dengan Murwakala doa bersama agar terhindar dari marabahaya. Dayang dayang sendiri merupakan perwujudtan dari anggota keluarga. Dalam acara adat Ngitung Batih sendiri, panitia menggelar pentas seni yang digelar 5 hari berturut-turut sejak prosesi adat ini digelar hingga 5 hari kedepan.
Mas Wabup dalam acara ini berharap kegiatan ngitung batih tersebut membawa berkah kepada semua masyarakat Dongko dan Trenggalek pada umumnya. "Semoga membawa berkah kepada semua masyarakat. Apa yang di cita-citakan dalam acara ini semoga tercapai," ungkapnya dalam acara tersebut.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Trenggalek itu mengapresiasi usaha seluruh masyarakat di Kecamatan Dongko itu dalam melestarikan budaya yang digelar rutin setiap tahun itu.
Dalam kegiatan ini juga digelar lepas benih dalam hal ini ayam betina dengan harapan sebagai simbol kebaikan ekonomi masyarakat. Ayam disebar diharapkan bisa beranak pinak dan mampu menopang perekonomian masyarakat. (Prokopim Trenggalek)