Menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi fraksi DPRD beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamat Natanegara anggap kritik dan saran Fraksi DPRD sebagai pemacu kerja lebih baik.
Tentunya dengan adanya dorongan kritik dan saran, menurut Wabup Syah tidak akan menyempurnakan peraturan yang tengah disusun antara eksekutif dan legislatif. "Mudah-mudahan kegiatan hari ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita semua," tuturnya kala mengikuti Sidang Paripurna DPRD, Jum'at (16/7/2021).
Kami yakin lanjutnya menambahkan, "semua pendapat, saran, kritik dan masukan yang diajukan, pada dasarnya karena kita mempunyai tanggung jawab yang sama sebagai pengemban amanah rakyat, serta untuk kebaikan dan kemajuan Kabupaten Trenggalek yang kita cintai," lanjut mantan aktivis kepemudaan tersebut.
Mudah-mudahan ini dapat memacu kami untuk berkarya dan bekerja lebih baik lagi sehingga kemajuan Trenggalek yang kita cita-citakan bisa segera terwujud.
Fraksi-fraksi DPRD menghendaki adanya penjelasan terkait beberapa indikator yang merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi ukuran untuk menilai tercapainya tujuan RPJMD. Untuk mencapai itu upaya kami diantaranya memberikan insentif yang akan dilakukan pemerintah daerah pada sektor pariwisata, mengingat pariwisata adalah sektor paling terpuruk
Terus prediksi laju inflasi selama 5 tahun kedepan dan Consumer Confidence Index (CCI) atau Indeks Keyakinan Konsumen sebagai alat ukur untuk mengevaluasi optimisme atau pesimisme konsumen mengenai kondisi perekonomian. Terus terkait target Indeks Gini (Gini Ratio) di akhir periode RPJMD tetap sama sebesar 0,38 tidak ditekan hingga dibawah rata-rata nasional
Dasar Perolehan Target IPEI adalah menggunakan proyeksi tren linear dari data yang sudah ada (2011-2020) dengan melakukan penyesuaian pada batas atas dan batas bawah angka IPEI. Penentuan Batas Bawah menggunakan Proyeksi Linear : (0,0625*Tahun) + 4,8253 dengan menggunakan Konstanta 4,8253.
Penentuan Batas Atas menggunakan Proyeksi Linear : (0,0625*Tahun) + 5. Asumsi peningkatan 0,1747 sehingga menjadi 5
Selain itu, sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian akibat pandemi serta dalam rangka mengoptimalkan potensi yang dimiliki maka Pemerintah Kabupaten Trenggalek bertekad menjadikan Kabupaten Trenggalek sebagai Kota Pariwisata yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan hidup masa depan (keberlanjutan). Hal tersebut akan dapat dilaksanakan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait yang berbasis kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, wisatawan dan sektor privat dengan pemanfaatan secara optimal sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Pembangunan Kota Pariwisata akan memberikan dampak positif pada berbagai sektor (multiplier effect) diantaranya pertumbuhan sektor pertanian, sektor perikanan, sektor UMKM, serta sektor jasa. Pembangunan Kota Pariwisata berlandaskan pada prinsip pembangunan berkelanjutan dan dilaksanakan dengan menyelaraskan aktivitas masyarakat dengan kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagai penopang sehingga dapat terwujud keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan budaya dengan kondisi lingkungan hidup untuk masa kini dan masa depan bagi masyarakat lokal dan wisatawan.
Sehingga menurut kami, insentif inilah yang kita sama-sama harapkan dengan pengembangan sektor pariwisata, tandas Wabup Syah kepada awak media. (Nur/ Dokpim)