Salah satu upaya Pemkab Trenggalek untuk menekan kasus penyebaran covid-19 adalah dengan melakukan tes secara masif kepada masyarakat. Di masa PPKM darurat, meningkatkan jumlah testing menjadi cara untuk menekan laju penyebaran dengan penanganan yang cepat bagi masyarakat yang positif terpapar.
Di samping penguatan testing, tracing, dan treatment, pelaksanaan vaksinasi juga terus digenjot sebagai upaya membentuk kekebalan komunal. Memastikan hal itu, Bupati bersama Forkopimda Trenggalek melakukan pantauan ke beberapa lokasi, Senin (5/7/2021).
Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi, Forkopimda Trenggalek juga memastikan penerapan mikro lockdown di beberapa lingkungan yang ditemukan kasus positif.
“Jadi di Trenggalek lokusnya ke desa, sebelum divaksin wajib dites usap dulu, karena kita punya target satu hari harus mencapai 1.000 tes usap, kemudian 12 ribu vaksin,” ungkap Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
“Kemudian memastikan bahwa lingkungan yang positif ini telah diterapkan mikro lockdown atau belum, jadi saya tadi memberikan pemahaman kepada kecamatan, kepada desa bahwa kalau kita tidak mikro lockdown, sumber daya yang kita keluarkan ini terlalu banyak,” lanjutnya.
Bupati Nur Arifin mengatakan bahwa mikro lockdown adalah cara yang paling murah dan dinilai efektif untuk menekan kasus penyebaran covid-19. Dalam penerapan mikro lockdown nantinya pemerintah akan menyiapkan kebutuhan logistik hingga pakan ternak. Sementara untuk pasien yang bergejala akan dirawat di fasilitas kesehatan.
“Kita masuk ke desa-desa memastikan PPKM darurat terlaksana, jadi sebenarnya tiga hal besar, satu pembatasan aktivitas, kedua gerebek desa gerebek kelurahan dengan testing massal dan vaksinasi massal, kemudian ketiga mikro lockdown di tingkat desa,” tutur Bupati Nur Arifin. (Nur/Dokpim)