"Laut memberi kita rezeki, sekarang mari kita menjaga laut, laut jangan diberi sampah," tutur Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
Hal itu disampaikan saat menghadiri upacara adat sedekah laut Larung Sembonyo di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dermaga Prigi, Rabu (24/7/2019).
Hadir dengan didampingi istri, Novita Hardini, dan segenap jajaran Forkopimda Trenggalek atau yang mewakili, Bupati Nur Arifin sekaligus mengajak para nelayan membentuk aliansi masyarakat penjaga laut.
"Merekalah nanti yang berperan besar terhadap kebersihan laut dan kawasan pantai di wilayah Watulimo," terangnya.
Larung Sembonyo sendiri adalah tradisi nelayan di Pantai Prigi yang merupakan wujud ungkapan syukur atas hasil laut yang mereka dapatkan. Tradisi tersebut digambarkan dengan melarung tumpeng agung dan tumpeng sesaji ke tengah lautan.
"Larung Sembonyo bukan berarti para nelayan mengagungkan laut, itu tidak lebih dari ungkapan rasa syukur kepada Tuhan," ucap Bupati Nur Arifin.
"Kenapa simbolnya melarung ke laut? karena laut selama ini telah memberi rezeki kepada para nelayan di Trenggalek,” imbuhnya.
Selain itu, ke depan Bupati Nur Arifin juga berharap bahwa acara tradisi budaya seperti Sembonyo dan sebaganya dapat dikembangkan serta dikemas lebih meriah. Sehingga semakin menarik wisatawan, khususnya dari luar Trenggalek untuk datang. (Humas)