Permasalahan stunting telah menjadi perhatian bagi Pemerintah baik Pusat hingga Daerah. Banyak hal dilakukan untuk mencegah meningkatnya kondisi stunting di berbagai daerah di indonesia.
Menurut Novita Hardini, kunci pencegahan stunting adalah dalam hal edukasi. Hal itu disampaikan olehnya saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi Tugas Pokok dan Fungsi Pokja Posyandu Desa dengan tema “Peran PKK dalam Pencegahan Stunting” di Aula Dinas PMD Kabupaten Trenggalek, Rabu (17/7/2019).
“Anggaran APBD untuk mencegah stunting sudah banyak, dari pemberian PKH dan lain-lain, hanya saja kuncinya masih ada di edukasi,” ungkap istri Bupati Trenggalek tersebut.
“Jadi bagaimana masyarakat di edukasi tentang hidup bersih, hidup sehat, terus pendampingan untuk ibu hamil sampai ibu melahirkan sampai anaknya umur dua tahun,” lanjutnya.
Dalam acara yang dihadiri Ketua TP-PKK Desa se-Kabupaten Trenggalek tersebut, Novita Hardini juga mengajak untuk mendampingi para ibu hamil di wilayah masing-masing hingga melahirkan sehingga ada kesadaran terkait penambahan asupan nutrisi bagi ibu-ibu hamil tersebut.
“Saat ini kita masih fokus untuk memberikan ASI eksklusif sampai dua tahun, kita fokus ke anaknya saja, kita lupa kalau ibunya ini juga harus diberi nutrisi. Jadi pemberian susu saat hamil sampai ibu melahirkan anak sampai dua tahun itu harus terus didampingi,” terang Novita.
“Untuk pencegahan stunting, upaya tercepat yang TP PKK Kabupaten Trenggalek lakukan adalah pemberian gerakan edukasi melalui SEPEDA KEREN, yang inshaAllah ini sedang dalam pilot project berjalan. Mohon doanya agar segera dapat dilaunching dan dilaksanakan di setiap Desa, khususnya Desa-Desa tinggi stunting. Ke depannya tahun 2020 nanti saya akan mencoba membuat Rumah Sehat, bersama dengan Posyandu yang mana di Rumah Sehat ini ada beberapa paparan yang bisa kita lakukan sentuhan langsung dengan masyarakat,” pungkasnya. (Humas)