Fokus utama pembangunan di Kabupaten Trenggalek tahun ini yang salah satunya menekankan pada e-goverment, bertujuan untuk mempermudah serta mempercepat pelayanan terhadap masyarakat secara efektif dan efisien karena berbasis data daring.
Untuk menunjang hal tersebut tentunya diperlukan keamanan siber yang memadai sehingga data daring dapat terlindungi dengan baik dan dimanfaatkan sebagaimana semestinya.
Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Kominfo mensosialisasikan Computer Security Incident Respond Team (CSIRT) dengan menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Rabu (19/2/2020).
Sosialisasi CSIRT yang digelar di Gedung Bhawarasa tersebut dibuka oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Bupati Nur Arifin menegaskan keinginan untuk memberikan pelayanan online di Trenggalek yang maksimal.
"Karena pelayanan online nanti interaksinya bukan hanya berjalan masalah data saja, namun juga ada database, kerahasiaan masyarakat, termasuk juga payment yang dilakukan secara online, maka perlu ada keamanan yang memadai," ungkapnya.
Selain itu, dengan dibentuknya CSIRT diharapkan dapat mendukung implementasi Smart Regency di Kabupaten Trenggalek. Sehingga dapat meminimalisir resiko terjadinya suatu insiden maupun serangan siber yang dapat mengganggu layanan administrasi Pemerintahan maupun layanan publik yang berbasis elektronik yang diselenggarakan oleh Pemkab Trenggalek.
"Fungsinya adalah memproteksi sebisa mungkin untuk kita tidak sampai kebobolan atau di-hack atau di kendalikan oleh orang lain, dengan begitu pelayanan semakin maksimal sehingga bila kita mengembangkan aplikasi atau jaringan, backbone keamanannya sudah ada," terang Bupati.
"Jangan sampai rumah kecil rawan dibobol, apalagi semuanya nanti akan terkumpul menjadi satu," pungkasnya. (Dokpim)