Kepedulian Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, terhadap nasip masyarakatnya tidak diperlu diragukan lagi. Terbukti mendengar salah satu wilayah kepemimpinannya terkena bencana, Sabtu malam (29/4/2017), Bupati muda ini langsung meninjau lokasi bencana di Kecamatan Kampak dan Bendungan bahkan sampai dini hari.
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Trenggalek pada Sabtu Sore kemarin selain menyebabkan debit air di sepanjang Sungai Ngasinan naik tajam, beberapa bencana tanah gerak dan longsor akibat gerusan air juga terjadi di beberapa tempat.
Saat melihat jalan amblas di Kecamatan Bendungan yang dapat berimbas menghambat perekonomian lima Desa di Kecamatan Bendungan, salah satu Waketum APKASI ini langsung berkoordinasi dengan BNPB, Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, atas kejadian ini.
Diharapkan oleh Bupati Trenggalek ada solusi penanganan cepat yang dapat dilakukan agar perekonomian di Lima Desa di Kecamatan Bendungan tidak tersendat terlalu lama.
Dalam tinjauannya Bupati Trenggalek menyampaikan "saya langsung ke lokasi karena mengkhawatirkan apabila tindakan-tindakan penanganan terlambat diambil, situasi bisa semakin parah," ucapnya.
"Ternyata benar saat saya tiba di lokasi amblas jalan masih bertambah dalam, dan kerusakan jalan sudah sangat parah hingga mengisolir akses kecuali bagi kendaraan roda dua yang bisa mencoba melewati rumput tepian jalan yang tidak ikut amblas. Itupun harus dengan kehati-hatianan yang sangat tinggi. Kejadian lebih parah ternyata menurut warga pernah terjadi di 2006," imbuhnya.
Atas kejadian ini Bupati Emil Dardak segera mengintruksi kepada tim agar BPBD segera membersihkan titik longsor di jalur alternatif Trenggalek-Bendungan dengan alat berat agar selain akses alternatif via Desa Depok ada jalur alternatif yg lebih dekat dari sisi barat. Sedangkan untuk PDAM diminta segera tangani pipa yang bocor agar air tidak bertambah parah dalam menggenangi lokasi tanah amblas.
Selain itu Bupati juga meminta ada pemantauan intensive, air yang lewat gorong-gorong ke sungai, jangan sampai luber karena sumbatan termasuk memonitor titik-titik rawan penetrasi air lainnya karena itu menjadi sumber masalah tanah amblas termasuk potensi urug dan tambal retakan yang dalam jika feasible.
BPBD juga diminta segera meminta tim geologist untuk meninjau ke lapangan. Sedangkan Camat dan Dinsos P3A diminta memimpin evakuasi warga yang rawan terdampak (termasuk rumah-rumah yang rawan longsor karena dibawah tebing) dan layani warga yang dievakuasi, tandasnya. (Humas Kabupaten Trenggalek)