Menghadiri kegiatan Safari Ramadan di Masjid At Taqwa, Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan alasan kenapa menggelar kegiatan memasak dalam kegiatan Safari Ramadan. Menurutnya kegiatan memasak yang bertajuk Sareng Masak Sama (SMS) Bu Novita itu diperuntukkan untuk mencegah stunting.
"Apa kaitannya kegiatan Safari Ramadan dengan masak-memasak serta anak-anak. Supaya tidak ada yang stunting," ujar Mas Ipin dalam kesempatan itu, Senin (3/4).
Mungkin saat ini, sambungnya menambahkan "kita sebagai orang tua belum sukses, namun kita berharap nantinya putra putri kita bisa sukses dengan sehat atau terhindar dari stunting," imbuh Bupati Trenggalek itu.
Pada dasarnya gizi seimbang tidak harus didapatkan dari bahan makanan yang mahal. Melalui program SMS Bu Novita, Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama dengan TP PKK Kabupaten Trenggalek mencoba memberikan edukasi bagaimana menciptakan menu masakan yang bergizi, murah dan disukai oleh anak-anak.
Seperti halnya menu nuget yang memadukan antara tempe dan sayur. Dari segi harga bahan makanan ini terjangkau. Bahkan sayur bisa ditanam di pekarangan rumah.
Olahan makanan yang dimasak dalam SMS Bu Novita itu diantaranya selain Nuget Tempe dan sayur ada Bakso, sempol dan masih banyak olahan makanan yang lainnya. Pokja IV PKK memang menyiapkan berbagai menu masakan yang bisa diadopsi dengan mudah oleh para ibu rumah tangga sehingga anaknya bebas stunting.
Dalam kesempatan yang lalu Novita Hardini, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek sempat menghimbau kepada warga masyarakat kalau anak mogok makan, orang tua harus pintar-pintar membuat masakan yang menarik agar anak mau makan.
"Kalau anak mogok makan jangan dibiarkan atau dikasih makanan makanan pabrikan seperti mie intan agar anak mau makan.
Biasanya ibu-ibu seperti itu, padahal makanan jenis ini mencernanya butuh proses panjang," ujar istri Bupati Trenggalek itu menyampaikan alasannya.
"Orang tua harus kreatif, membuat masakan yang bisa disukai anak namun asupan gizinya tercukupi, sehingga anak mau makan. Tidak perlu mahal, contohnya ikan yang bisa diolah menjadi makanan yang disukai anak seperti sempol, bakso dan yang lainnya," jelas Novita Hardini. (Prokopim Trenggalek)