Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin jenguk korban selamat laka laut, nelayan yang diterjang ombak saat mencari ikan. Didamping Kepala Dinas Perikanan, Cusi Kurniawati dan sejumlah pejabat terkait, kepala daerah muda itu ingin melihat kondisi korban pasca kejadian.
Menjenguk dan mendengarkan cerita langsung korban selamat, Mas Ipin melihat beberapa hal yang perlu di evaluasi melihat kejadian ini. "Jadi rata rata, mereka atau beliau-beliau ini belum tergabung di KUB. Ini menjadi satu penekanan," ungkap Bupati Trenggalek dalam kunjungannya.
Kemudian, lanjutnya menambahkan "mereka ini sudah dihimbau untuk melakukan safety seperti pelampung, tapi alasannya tidak nyaman. Karena pelampung yang berupa rompi kadang nelayan tidak bisa cepat. Terus buat angkat ikan kadang juga tidak enak," lanjutnya.
Makanya tadi saya bilang ke BPBD dan juga Kepala Dinas Perikanan untuk mencari pelampung yang seperti sabuk. Itu untuk mobilitas di laut lebih gampang.
Kemudian yang ketiga, hampir semua yang kita datangi belum punya BPJS Ketenagakerjaan. Sudah kita dorong untuk urus, tapi seperti belum butuh. Jadi ini juga masih menjadi PR. Di sini teman teman HNSI dan nelayan sudah punya MOU dengan bekerjasama setiap tahun. Sudah banyak juga yang mendaftar. Hal ini yang coba kita perluas.
Pengalaman ini membuka kesadaran para nelayan, bawasannya melindungi dirinya juga penting. Mungkin sekarang cideranya kategori ringan sehingga biaya pengobatan mungkin tidak banyak. Namun bila nanti dengan fatalitas dan pengobatan tinggi juga kasihan mereka. Sudah tidak dapat ikan ditambah harus menanggung biaya berobat. "Makanya nanti kita uruskan BPJS Ketenagakerjaannya dan sebagai insentif kita hanya mengcover preminya 3 atau 4 bulan awal, selebihnya kesedaran mereka. Toh itu sebulan Rp. 16.800, kalau dari hasil ikan itu tentunya tidak seberapa dengan resiko yang ditanggung," tutup kepala daerah muda itu.
Kemudian Agus Siswoyo, ABK. Kapal Wilwo, warga RT 17, RW 2 Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo korban selamat dalam kejadian ini menceritakan, kejadian laka laut yang dialaminya terjadi ketika pihaknya bersama 3 rekannya mencari ikan teri dengan sistem serok di perairan laut Timur Pantai Popoh.
Saat kejadian 2 kapal dihantam ombak besar sehingga mengakibatkan ABK 2 awak kapal itu jatuh kelaut. Dilokasi kejadian sendiri ada banyak kapal pencari ikan. Namun mereka tidak berani mendekat karena jaraknya yang terlalu dekat dengan tebing karang dan ombak yang tinggi. "Saya berangkat dari pelabuhan Senin (7/8) sore sekitar pukul 16.00 Wib. Kejadian terjadi sekitar pukul 19.00 Wib," kata Siswoyo.
Berdasarkan penuturannya lokasi kejadian berada di arah Mbrumbun, Tanggung Gunung, Tulungagung. Dilokasi kejadian ada banyak perahu, namun hanya 2 kapal ini yang terlalu dekat dengan tebing karang. Naas saat kejadian kedua kapal itu tersapu ombak. Masing masing perahu sendiri ditumpangi 4 nelayan
Kemudian atas kejadian itu 2 ABK Kapal Wilwo dan 2 ABK Kapal Exsel dinyatakan selamat, 4 nelayan lainya masih dalam pencarian. Siswoyo sendiri berhasil selamat setelah menemukan jerigen yang mengapung dan digunakan olehnya sebagai alat bantu untuk berenang ke tepi.
Sedangkan teman satu kapal dengannya berhasil selamat setelah berenang ketengah dan berhasil ditolong kapal lain. "Banyak yang melihat kejadian karena ada banyak perahu di lokasi. Meskipun teriak minta tolong tapi mereka tidak berani mendekat karena takut ombak," terang Siswoyo.
Atas kejadian ini 2 ABK Kapal Exsel dan 2 ABK Kapal Wilwo masih dalam pencarian. (Prokopim Trenggalek)