Menggelar rakor penanganan kemiskinan, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Nata negara minta jajarannya perkuat sinergitas antar OPD agar angka kemiskinan bisa benar-benar turun. Tidak turun dari Kakek ke anak atau dari bapak ke anak, namun benar-benar bisa keluar dari belenggu kemiskinan.
Untuk bisa menangani kemiskinan menurut wakil kepala daerah yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah, Kabupaten Trenggalek itu, tidak bisa dibebankan kepada satu perangkat daerah saja. Harus ada upaya bersama, kerja keroyokon. "Jadi kita rumuskan ulang, semoga nanti kedepan kemiskinan Trenggalek ini bisa turun, " ungkap Wakil Bupati Trenggalek usai membuka rakor ini, Rabu (24/8).
Jadi, sambungnya menambahkan, "benar-benar turun, tidak dari kakek turun ke anaknya atau dari bapak ke anaknya, tidak seperti itu. Kita memiliki PR untuk percepatan di Kabupaten Trenggalek, setelah kita berada 2 tahun di masa pandemi. Sehingga tahun depan kita sudah tidak bisa menggunakan alasan pandemi ini ketika ada kemiskinan di Kabupaten Trenggalek," imbuhnya
Intinya kita meningkatkan kolaborasi antara OPD, sinergitas antar OPD, karena tidak mungkin penanggulangan kemiskinan ini bisa berhasil ketika para OPD di Trenggalek ini tidak bisa bekerjasama, tidak bisa berkolaborasi. "Bentuk kreativitas yang paling mudah adalah sinergitas," tutupnya.
Menegaskan hal yang sama Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Trenggalek, Ratna Sulistyowati menyampaikan pentingnya kerja keroyokan. Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah berikhtiar mendorong 5.000 pengusaha perempuan baru. Bekerjasama dengan JAPRI dan juga Female Preneur, perempuan di Trenggalek didorong untuk bisa berdaya dengan menciptakan peluang usaha sendiri.
Dari upaya itu ternyata dapat dirasakan hasilnya, salah satunya pedagang keripik tempe di pasar ngares. Biasanya hanya bisa menjual 20 plastik setiap hari, berkat pelatihan melalui bootcamp berhasil melipatkan gandakan penghasilan dengan berjualan konvensional maupun melalui penjualan online. Kerja kolaboratif ini diharapkan mantan Kepala Dinas Sosial itu bisa terus dilanjutkan, sehingga pengentasan kemiskinan di Trenggalek bisa berjalan masif. (Prokopim Trenggalek)