Masih dalam rangkaian peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-825 Kabupaten Trenggalek, Minggu (4/8/2019), Pemkab Trenggalek menggelar pawai kreativitas kostum dan mobil hias dalam kegiatan Pop Culture Parade.
Mengambil tema "Save the Nature", kegiatan yang bernuansa street fashion carnival tersebut memancing kreativitas para desainer dalam memanfaatkan bahan bekas limbah rumah tangga yang ramah lingkungan untuk membuat sebuah karya yang menarik.
Hadir menerima para peserta di panggunh kehormatan, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin bangga, mengapresiasi para peserta Pop Culture yang turut mengkampanyekan kelestarian lingkungan melalui kostum yang dikenakan.
"Karena tahun ini temanya Save the Nature, saya cukup senang karena banyak yang membikin baju dari bahan daur ulang, mulai dari cup minuman kemasan, botol minuman kemasan, terus ada yang dari koran dan kain karung gabah," ungkap Bupati.
"Cukup membanggakan, kita tidak hanya menggelar festival namun juga mengkampanyekan jangan membuang sampah, kemudian mendaur ulang sampah," imbuhnya.
Terdapat beberapa kreasi kostum yang unik yang juga mempromosikan budaya dengan cara yang lebih kekinian. Sesuai dengan jargon Trenggalek Meroket, kampanye lingkungan melalui kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk menciptakan ekosistem yang terjaga.
Bupati Nur Arifin juga berharap berbagai acara seperti Bersih Desa dapat dilakukan seperti kegiatan tersebut. Tidak hanya acara ritual, namun juga menyasar generasi millenial.
Cara tersebut dianggap efektif untuk mengajak dan menggugah kelompok millenial untuk memiliki kepedulian terhadap budaya trasidisional hingga mencintai dan melestarikan alam sekitar.
"Banyak kostum yang bagus, seperti kostum dari tas kresek, saya suka, karena tas kresek sampah yang paling banyak disini, terus juga ada yang dari koran saya suka," pungkas Bupati Nur Arifin. (Humas)