Bencana alam silih berganti yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Trenggalek membuat Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, terjun ke Trenggalek. Jum'at 19 Agustus 2016, Tidak hanya pimpin rakor bencana alam ini saja, didampingi Bupati Trenggalek Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, dan Wakil Bupati H. Moch Nur Arifin, dan beberapa pejabat di lingkup Pemkab. Trenggalek. Wakil Gubernur Jatim bersama Bupati Trenggalek tinjau beberapa titik bencana seperti tanah longsor di jalur Kampak-Munjungan.
Pada kesempatan ini, Wakil Gubernur Jatim Gus Ipul saat dikonfirmasi dilokasi longsor menyampaikan bahwa saat ini kita fokus dengan dua hal, untuk keperluan kedaruratan ini kami memberikan dukungan kepada masyarakat korban banjir dan tanah longsor. Mulai dari makanan, minuman, obat-obatan, air bersih dan masih banyak yang lainnyam yang kesemuanya itu saat ini dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari. fokus yang kedua adalah rehabilitasi, dimana menormalkan kembali jalan yang putus, tanggul yang jebol, fasilitas umum seperti sekolah dan masih banyak yang lainnya, saya kira perlu kerja bareng antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Provinsi, dan nanti juga ada bantuan dari Pemerintah Pusat. Ditargetkan oleh Bupati seminggu kedepan akan direncanakan dengan matang", Ungkapnya.
Pagi ini tiga titik yang sedang diperbaiki dari material longsoran, dan lokasi ini merupakan titik yang terakhir. InsyaAllah Munjungan yang terisolir semoga segera teratasi. Kita tahu sesuai dari Bapak Bupati ada sekitar 30.000 jiwa dari 7.000 an jiwa yang terdampak banjir ini. Ada yang rumahnya rusak berat, ringan maupun sedang. Bupati telah menetapkan Trenggalek tanggap bencana selama 14 hari mulai tanggal 15 Agustus 2016 sehingga nantinya dapat menggunakan dana tanggap bencana. Untuk bisa menanggulangi darurat bencana kita lakukan bufer stock beras, dan makan minum siap saji, dan bebefapa barang lainnya seperti selimut, yang itu semua bisa dipakai untuk saat-saat seperti ini. Kemarin saatbtetjadk bencana seperti ini BPBD Kabupaten dan BPBD Provinsi telah melakukan koordinasi, menggunakan bufer stock milik Provinsi yang ada di Kabupaten masing-masing. Yang lainnya bantuan dari masyarakat, dan belum lagi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten.
Lebih lanjut, untuk semua kegiatan kedaruratan biasanya semua mendukung. Yang menjadi konsentrasi utama Bupati dalam hal ini adalah, bagamana kesehatan masyarakat pada pasca bencana ini. Pasalnya biasanya ada penyakit susulan. Prioritas kesehatan yang utama dipikirkan oleh Bupati adalah kesehatan penduduk. Sedangkan untuk pembangunan ini akan dipikirkan bersama-sama. Saya saat ini diperintah oleh Bapak Gubernur, untuk mrninjau langsung serta menghitung secara keseluruhan semua biaya yang dibutuhkan, untuk nantinya kita bagi bersama antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten ataupun Pusat. Mana yang dibiayai Pemerintah Provinsi, daerah maupun pusat", ungkap Wagub gus Ipul. (Humas)