Senin 15 Agustus 2016, Bupati Trenggalek Dr. Emil Elestianto Dardak, MSc, bersama Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur Dr Jarianto M.Si, menjadi narasumber acara talk show di stasiun TVRI Jatim. Dalam acara bincang-bincang wisata dan budaya, kedua narasumber ini memaparkan agenda Festival Jaranan Nasional yang akan diadakan di Trenggalek.Pada acara yang dipandu oleh Adrian Perkasa, Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur menyampaikan festival jaranan di Trenggalek ini bukannya yang pertama melainkan sudah dilakukan beberapa kali dan rutin digelar tiap tahun. Selain itu beberapa Kabupaten lain di Jatim ini belum ada yang mencoba mengembangkan festival ini.
Kepala Dinas Pariwisata Jatim menuturkan budaya jaranan ini berawal dari budaya Panji yang berkembang di Jatim, sehingga jaranan tidak hanya Turonggo Yakso Trenggalek, beberapa jenis tari jaranan lainnya bermunculan dan berkembang. Karena Trenggalek sangat konsen menyelenggarakan festival jaranan, Dinas Pariwisata Jawa Timur mencoba mendorong Festival Jaranan Trenggalek menjadi Festival Jaranan Nasional yang ingin kita dorong kedalam kalender wisata nasional. Turonggo Yakso, sebuah jenis tari jaranan asli Trenggalek ini diciptakan oleh bapak Pamrih asal Dongko yang menginisiasi dari sebuah acara baritan, bar ngarit tandur. Tari ini menggunakan properti kuda berkepala raksasa. Hal ini menggambarkan seorang kesatria yang bisa mengendalikan hawa nafsu angkara murka. Tari jaranan ini tidak sama dengan jaranan lainnya. "Yang mirip tari jaranan Turonggo Yakso adalah jaranan Buto dari Banyuwangi, pasalnya properti yang digunakan juga sama jaranan kepala raksasa", jelas Kadis Pariwisata Jatim.
Bupati Trenggalek Emil Dardak, menyatakan jaranan ini sangat memasyarakat di Trenggalek. Apalagi seni tari jaranan asli Turonggo Yakso, hampir semua masyarakat sangat menyukai tari ini, bahkan tari ini menjadi salah satu ekstrakurikuler di berbagai sekolah yang ada di Trenggalek. Sabtu kemarin kita mengadakan "Trenggalek Etnik Carnival", kalau mas Adrian datang pastinya akan melihat ribuan orang melihat tampilan etnik budaya yang berkembang di Trenggalek, yang salah satunya adalah Turonggo Yakso. Yang menarik dari acara tersebut mulai anak remaja sampai dewasa, bahkan ada anak-anak 3 sampai 4 tahun sudah mahir menarikan tari ini", ungkap Bupati Trenggalek.
Untuk mendorong dan mengembangkan tari ini, Bupati Trenggalek Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, mendorong Turonggo Yakso untuk bisa tampil di Indonesian Week di Bepu Jepang. Bupati dalam kesempatan tersebut banyak memaparkan perjalanan Turonggo Yakso ke Jepang.
Dalam acara tersebut TVRI Jatim menyediakan tanya jawab interaktif dengan penelepon yang masuk. Banyak telephone yang masuk dalam interaktif tersebut yang menanyakan banyak hal. Pertanyaan yang masuk dijawab secara jelas dan gamblang oleh Bupati Trenggalek dan Kadis Pariwisata Propinsi Jatim. (humas)