Setelah melalui seleksi ketat oleh tiga dewan juri, akhirnya ditetapkan 20 penyaji terbaik dalam Festival Jaranan Terbuka ke-23 Kabupaten Trenggalek tahun 2018 kategori umum.
Penyaji terbaik ini terbagi dalam 10 penyaji terbaik non Turonggo Yakso dan 10 penyaji terbaik Turonggo Yakso. Tidak hanya itu juga diberikan penghargaan oleh panitia untuk 2 penata tari dan 2 penata iringan kategori Turonggo Yakso dan non Turonggo Yakso.
Jumlah penghargaan ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan festival jaranan yang digelar sebelum-sebelumnya, yang hanya memberikan penghargaan 5 penyaji terbaik Turonggo Yakso dan Non Turonggo Yakso serta 1 penata tari dan 1 penata iringan kategori Turonggo Yakso dan non Turonggo Yakso.
Menurut ketua panitia sekaligus Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Ir. Joko Irianto, M.Si, penambahan jumlah penghargaan ini diharapkan bisa menambahkan daya tarik.
Kedepan kita membutuhkan dukungan anggaran untuk semakin membesarkan Festival ini, terbukti minat masyarakat cukup tinggi. Bahkan kalau menuruti kemauan masyarakat, acara ini digelar seminggupun tidak akan mencukupi.
Selama empat hari festival ini digelar, akhirnya dewan juri mengumumkan siapa peserta yang layak diberikan penghargaan sebagai penyaji terbaik, Minggu (26/8/2018).
Peserta dengan penampilan 02, Santa Kasta, Sendang, Tulungagung; 03, Mukti Agung Budoyo, Bendoagung Kampak Trenggalek; 09, Gandes Gayatri, PIAUD IAIN Tulungagung; 12, Tri Pandowo, Tulungagung; 13, Mega Mendung, Sukorejo Blitar; 20, Sanggar tari Amanda, Ngares Trenggalek; 28, Taruno Jati, Pogalan Trenggalek; 30, Prana Kusuma Aji, Tulungagung; 31, Rukun Santoso, Gedot Blitar; 33, Purwo Budoyo Sumberingin, Karangan, Trenggalek, dinobatkan sebagai penyaji terbaik non Turonggo Yakso.
Sedangkan untuk penata tari dan iringan terbaik non Turonggo Yakso, diraih Mega Mendung, Blitar dan Prana Kusuma Aji Tulungagung, kedua group jaranan ini memborong kategori ini.
Peserta dengan nomor penampilan 05, Ngesti Laras Budoyo, SMAN 1 Karangan; 10, Turonggo Lawong Dewandaru Pogalan; 14, Candra Kumara Sumberingin, Karangan Trenggalek; 15, Krido Budoyo, Dongko, Trenggalek; 17, Darmo Kusumo; 19, Naga Prabangkara, Sleman Jogjakarta; 23, Sumilir Budoyo Sumberdong; 24, Purwo Budoyo, Dongko; 25, Sekar Prabu Manduro, Tugu; 37, Sekar Mayang, Dongko ditetapkan dewan juri sebagai penyaji terbaik Turonggo Yakso.
Untuk penata tari terbaik Turonggo Yakso, diraih oleh Nesti Laras Budoyo dan Turonggo Lawung Dewandaru. Sedangkan penata iringan terbaik Turonggo Yakso, Ngesti Laras Budoyo dan Naga Prabangkara, Sleman Jogjakarta.
Joko Irianto, usai menyerahkan piala penghargaan menyampaikan, "tentunya saya sangat berterima kasih atas kerja keras dari seluruh pihak baik panitia maupun para peserta dari festival ini termasuk juga masyarakat yang antusias terhadap terselenggaranya acara ini," paparnya.
Lebih lanjut Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek menambahkan, "harapan kami, festival ini kedepan semakin maju dan berkembang, sedangkan masyarakat kita semakin mencintai budaya. Pasalnya perkembangan budaya sangat mendukung perkembangan pariwisata," tandas Joko Irianto. (Humas)