Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menggelar Festival Jaranan Terbuka ke-23 tahun 2018. Festival yang rutin digelar tiap tahun dalam rangka memperingati HUT ke-73 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-824 Kabupaten Trenggalek tersebut dibuka langsung oleh Plh. Bupati Trenggalek, Drs Pariyo.
Dalam sambutannya, Plh. Bupati menyampaikan permintaan maaf karena pasangan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek tidak dapat ikut bergabung dalam pembukaan Festival Jaranan kali ini. Bupati Emil Dardak saat ini tengah menjalankan ibadah haji sementara Wakil Bupati Nur Arifin mewakili Kabupaten Trenggalek pada kegiatan Bloomberg Harvard City Leadership Initiative 2018 di New York Amerika Serikat.
Lebih lanjut, Drs. Pariyo juga menyampaikan permohonan maafnya bagi peserta yang tidak dapat mengikuti festival dikarenakan panitia memberikan batasan hanya 40 peserta saja dalam festival tahun ini mengingat waktu yang ada cukup singkat.
Antusias masyarakat untuk ikut dalam festival ini sendiri memang cukup luar biasa. "Pemerintah Kabupaten Trenggalek berjanji akan mengevaluasi hal ini kedepannya sehingga waktu penyelenggaraan dapat ditambah bila memang memungkinkan," tutur Pariyo.
Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa digelarnya festival jaranan ini bertujuan untuk melestarikan budaya asli Trenggalek, yaitu Seni Jaranan Turonggo Yakso. "Kita tahu Turonggo Yakso merupakan kesenian asli yang menjadi kebanggaan kita, sehingga perlu untuk kita terus lestarikan dan wariskan kepada generasi penerus," ungkapnya.
"Makanya kenapa festival ini kita selenggarakan untuk berbagai tingkatan, mulai dari SD, SMP, SMA dan Umum, agar semua kalangan umur bisa ikut menjaga kelestarian Turonggo Yakso ini sehingga jangan sampai dicaplok oleh bangsa lain," tukasnya. (Humas)