Meskipun digelar tiap tahun, namun kesakralan pengibaran bendera merah putih disaat 17 Agustus sangat terasa. Kesuksesan dalam mengibarkan berdera merah putih disaat detik-detik proklamasi merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi petugas yang ditunjuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, baik itu di pusat maupun di daerah seperti Trenggalek.
Kesuksesan pengibaran bendera pusaka di Istana Negara pada prosesi detik-detik proklamasi ternyata juga menular pada pengibaran berdera merah putih di Trenggalek. Tiga pengibar bendera Ardane Rossi Mayor (SMKN 1 Pogalan, Fahri Dwi (SMKN 1 Trenggalek) dan Bagus Widianto (SMKN 1 Trenggalek) bersama dengan pasukan pengibar bendera lainnya, sukses mengibarkan Sang Merah Putih di langit-langit Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Jum'at (17/8/2018).
Pengibaran bendera merah putih di halaman Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, diawali dengan pembacaan Teks Proklamasi oleh Ketua DPRD Trenggalek, Samsul Anam, SH, MM, M.Hum.
Bertindak sebagai inspektur upacara dalam Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ini, Komandan Kodim 0806 Trenggalek Letkol Inf. Dodik Novianto, S.Sos. Bupati Trenggalek Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, berhalangan hadir dikarenakan tengah menjalankan cuti diluar tanggungan negara, menjalankan Ibadah Haji ke Tanah Suci.
Sedangkan Wakil Bupati Trenggalek, H. Moch. Nur Arifin sedang melakukan tugas luar, ke New York Amerika Serikat untuk mengikuti pendampingan lanjutan Program Bloomberg yang bekerjasama dengan Harvard University terkait dengan inovaai daerah.
Disampaikan oleh Plh. Bupati Drs. Pariyo, kepergian Wakil Bupati ke New York merupakan tindak lanjut dari kepergian Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, beberapa bulan sebelumnya yang ditunjuk oleh Bloomberg dan Harvard University bersama 39 Kepala Daerah di dunia yang lolos seleksi.
Bahkan Trenggalek menjadi satu-satunya daerah di Asia yang terpilih dalam program tersebut.
"Tentunya kepergian beliau untuk membawa kebaikan bagi Kabupaten Trenggalek," tutur Plh. Bupati ini.
Drs. Pariyo juga bersyukur atas sukses dan lancarnya upacara pengibaran bendera merah putih dalam peringatan HUT ke-73 Republik Indonesia di Trenggalek.
Lebih lanjut pria yang berkumis tebal ini menambahkan, "Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan titik atau tahapan tertinggi dari sejarah perjuangan bangsa. Proklamasi merupakan sebuah pernyataan bahwa bangsa Indonesia telah berhasil membebaskan diri dari belenggu penjajah."
"Tentunya perlu ada kesungguhan dalam memperingati hari bersejarah ini dan Alhamdulillah sukses. Semoga kesuksesan ini juga menular pada penurunan bendera nanti," tegasnya. (Humas)