Melibatkan kaum perempuan dan anak, hingga disabilitas maupun kelompok rentan lainnya dalam pembangunan, menjadi fokus Pemerintah dalam mewujudkan Kabupaten Trenggalek yang inklusif. Untuk itu, Pemkab Trenggalek menggelar forum Musrena Keren (Musyawarah Perempuan Anak Disabilitas dan Kelompok Rentan) di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kamis (12/3/2020).
Menjadi salah satu pembicara dalam forum tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, S.E., mengangkat beberapa isu tentang keluarga. Istri Bupati Nur Arifin yang juga merupakan inisiator Sepeda Keren (Sekolah Perempuan Disabilitas Anak dan Kelompok Rentan) tersebut menekankan pentingnya cinta dalam keluarga.
Banyaknya permasalahan keluarga yang terjadi di Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu faktor penyebab kerentanan. Karena itu lahirlah Sepeda Keren sebagai wadah bagi kaum perempuan maupun disabilitas hingga kelompok rentan untuk bisa lebih berdaya. Menurut Novita, pada dasarnya perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama.
Novita juga mengingatkan bahwa anak yang tumbuh dalam keluarga yang gagal, akan cenderung pula mengalami kegagalan yang sama. Untuk mencegah hal itu tentu sangat diperlukan edukasi yang tepat di tengah masyarakat.
"Tidak bisa dipungkiri, perceraian orang tua dapat mengganggu psikologis pada anak, sehingga berdampak dan mengakibatkan ada kecenderungan melakukan hal yang sama," tutur Novita.
Untuk meminimalisir hal itu, Novita mengatakan bahwa kunci dari sebuah pernikahan harus didasari dengan cinta didalamnya.
"Tidak bisa orang menikah dengan alasan karena untuk menghindari zina saja, harus ada cinta untuk menguatkan kelurga itu sendiri," ungkap Novita Hardini.
Selain Ketua TP PKK Trenggalek, beberapa narasumber lain juga turut dihadirkan dalam Musrena Keren. Di antaranya adalah Direktur JPIP, Ridho Jusmadi, S.H., M.H., serta aktivis disabilitas, Iwan Dwi Kustanto. (Protokol-Dokpim)