Hadir langsung dalam Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrenbang), Kecamatan Munjungan, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara mendapatkan beberapa aspirasi masyarakat di pesisir selatan. Salah satunya peningkatan Akses jalan Munjungan-Dongko, baik dari Craken menuju Watu Agung dan Karangturi ke Salam Wates.
Usulan ini menjadi prioritas utama dalam pra musrenbang Kecamatan Munjungan. Dalam kesempatan itu, Plt. Camat Munjungan, Yusuf Widarso menerangkan, "masyarakat munjungan ingin ada akses alternatif bila terjadi bencana alam yang melumpuhkan akses utama masyarakat tidak perlu lagi melewati Panggul. Bisa melewati Watu Agung atau Dalam Wates,Kecamatan Dongko," terang mantan Plt. Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Trenggalek itu.
Selain akses jalan tersebut, prioritas utama lainnya yang diusulkan oleh Kecamatan Munjungan dalam Musrenbangcam yang digelar di Balai Desa Masaran, Senin (13/2) terkait dengan permasalahan sampah di Kecamatan Munjungan. Tempat Pembuangan Sampah sementara (TPS) yang berada di belakang Balai Desa Munjungan tidak mampu menampung sampah saat ini. Kemudian juga bila musim penghujan menimbulkan polisi udara yang sangat mengganggu.
Yusuf Widarso juga menitipkan peningkatan akses jalan Kampak-Munjungan menjadi perhatian pemerintah daerah di tahun anggaran 2024 nanti. Kemudian akses jalan menuju sekolah (SMAN 1 Munjungan).
Menyikapi aspirasi yang diusulkan oleh masyarakat Munjungan dalam Musrenbangcam, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara menyatakan telah mencatat semua usulan masyarakat di pesisir Selatan Jawa itu. Sadar bawasannya musrenbang bukanlah forum bupati dan wakil bupati, melainkan forumnya masyarakat mas wabup mengajak untuk berjuang secara bersama-sama. "Pada prinsipnya musrenbang bukan hanya forumnya bupati atau wakil bupati. Tapi ini adalah forumnya masyarakat, kami datang utamanya adalah untuk mendengarkan dan mencatat, serta akan kita perjuangkan agar yang menjadi cita-cita Kecamatan Munjungan ini bisa tercapai," ucap mas wabup.
Saya tadi meminta kepada masyarakat, sambungnya "untuk berdiskusi, apa yang ingin disampaikan silakan disampaikan sebagai oleh-oleh kami untuk pulang ke Trenggalek dengan harapan pemerataan pembangunan ini bisa terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek," imbuhnya.
Harapan pemerintah tentunya bisa memenuhi semua usulan masyarakat, namun pemerintah sendiri mempunyai keterbatasan anggaran yang dimiliki. Sedangkan pembangunan sendiri harus merata dirasakan oleh seluruh masyarakat. "Selain Munjungan masih ada 13 Kecamatan lain dengan persoalan yang dimiliki masing-masing. Mereka juga memiliki cita-cita yang sama. Ini menjadi persoalan klasik yang setiap tahun terus berulang, semoga tahun-tahun berikutnya kita bisa menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan yang ada," tandasnya. (Prokopim Trenggalek)