Bisnis Matching yang digagas Novita Hardini Mocahamad, Ketua Dekranasda Trenggalek mendapat tanggapan yang baik dari CEO Indonesia, Chapter Jatim. Beberapa tanggapan positif diberikan oleh para pengusaha yang tergabung dalam asosiasi ini dan akan lebih diintensifkan dalam Whatsaap group nantinya.
Ada beberapa tanggapan menarik diantaranya mempromosikan beberapa produk unggulan yang dimiliki untuk ditawarkan ke luar. Seperti potensi Kopi yang akan dikenalkan ke Turki oleh salah satu anggota CEO ini. Beberapa sampel sudah dibawa untuk dikenalkan, tinggal menunggu apakah kopi Trenggalek ini bisa diterima pasar sana.
Terus juga gula aren, yang katanya lagi dinimati di pasar luar negeri menggantkan gula tebu dan masih banyak yang lainnya. Bahkan Dewi Motik yang juga ikut dalam Bisnis Trip ini juga akan membuatkan event batik dan tekstil Trenggalek selama 1 mingg lanyanya di Jakarta. Tentunya ini akan memberikan peluang bagi batik dan teksti Trenggalek di kancah lebih las lagi. Apalagi kita kenal Dewi Motik sendiri merupakan salah satu anggota Museum Tekstil tanah air.
Senang mendapatkan tanggapan positif, Novita Hardini menuturkan, "artinya kita punya arah dan tujuan. Gerakan cita-cita kita membuka peluang untuk Trenggalek, terbuka isolasinya," ungkap penggiat perempuan itu.
Dalam pembangunan biasanya Trenggalek biasanya sering kali dilupakan, lanjutanya. "Dengan Bisnis Matching ini, kita mengundang dinas yang berkaitan dengan investasi di Provinsi Jatim. Dan karena diundang ke Bisnis Matching ini, pintu dari dinas provinsi untuk membantu mempromosikan Trenggalek akhirnya terbuka. Tinggal meng-closingkan saja," imbh istri Bupati Trenggalek itu.
Jadi kita sudah Opening, mempromosikan dan mengenalkan bahwa Trenggalek itu kaya sekali, sehingga tinggal bagaimana kami dan rekan-rekan di OPD bisa membina silaturahmi ini dengan baik dan bisa membawa manfaat satu sama lain, tandasnya.
Selain itu melalu Bisnis Trip yang dilakukan selama 2 hari 1 malam, anggota CEO Indonesia Chapter Jatim merasa betah tinggal di Trenggalek. Seperti halnya Dewi Motik yang juga ikut bergabung dalam perjalanan bisnis tersebut. "Kemarin malam mendarat pukul 9 malam, dari Surabaya langsung ke sini dan ternyata sangat luar biasa," ucapnya.
"Tadinya aku mau tinggal diperpanjang, tapi aku tidak mau sendirian. Semua pada pulang, tetapi luar basa Trenggalek," cerita salah satu pembina CEO Indonesia itu, yang enggan pulang setelah tahu keindahan Trenggalek.
Kopinya plus segala macam cemilannya juga enak, saya tadi mencicipinya lanjut Dewi Motik. Satu lagi yang dilirik oleh perempuan ini tepung Porang, ternyata di Trenggalek ada komoditas ini. "Sekarang ini di seluruh dunia di buat beras dari tepung yang namanya Porang. Itu Porang harganya mahal Rp. 75 ribu cuma sedikit," lanjutnya.
Karena anak saya, cucu saya semua makan Beras Porang. Padahal itu semua mlik kita dan kita import dari Jepang. "Ini kita meski pikir bagaimana bagaimana kita bisa buat."
Terakhir perempuan ini berpesan "bahasa asingnya Meroket itu, 'to know know you, is love love you', kalau kita tahu Trenggalek, kita cinta, kita jalani, tutupnya. (Aji/ Dokpim)