Sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan program vaksinasi nasional, sejumlah organisasi maupun kelompok masyarakat dari berbagai unsur bekerja sama dengan filantropi Indonesia menggagas terbentuknya Relawan Peduli Vaksin.
Hal itu dilatarbelakangi kondisi di mana masih banyak masyarakat yang belum sadar akan penting dan amannya vaksinasi, terlebih pada kelompok disabilitas. Relawan tersebut nantinya juga akan memberikan edukasi dengan harapan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut vaksinasi.
Relawan Peduli Vaksin, kolaborasi akselerasi vaksinasi untuk kelompok disabilitas, nelayan dan petani dilepas tersebut dilepas oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Pendhapa Manggala Praja Nugraha, Kamis (14/10/2021).
Berdasarkan asesmen dari Kementerian Kesehatan RI, Kabupaten Trenggalek sendiri sudah masuk dalam PPKM level 1. Akan tetapi di lampiran Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri), Kabupaten Trenggalek saat ini masih berada di level 3.
“Karena di Inmendagri itu ditambahi salah satu indikator yaitu capaian vaksinasi, jika capaian vaksinasi belum 50 persen maka itu level 3, 50 sampai 70 persen itu level 2, di atas 70 persen baru dinyatakan betul-betul level 1,” jelas Bupati Nur Arifin.
“Karena membuka kebiasaan baru atau beberapa aktivitas kemudian jika tidak diproteksi dengan vaksinasi maka itu tetap akan menjadi resiko, maka betul saja jika Mendagri kemudian menempatkan kita masih di level 3,” imbuhnya.
Maka, ditambahkan oleh Bupati Nur Arifin, agar kegiatan masyarakat serta perekonomian segera pulih perlu untuk mendorong percepatan vaksinasi. Untuk itu, Pemkab Trenggalek juga terus mengupayakan ketersediaan stok vaksin dari berbagai pihak.
“Hari ini kurang lebih ada 11-12 ribu dosis vaksin yang disuntikkan per hari ini, maka nanti tugasnya relawan yang paling mudah adalah langsung merapat ke Muspika karena di sana nanti pasti tahu, kemudian juga ke puskesmas-puskesmas, karena jadwal vaksin rata-rata nanti di puskesmas-puskesmas tersebut,” terangnya.
“Kemudian silahkan sampaikan, menawarkan bahwa jika ada disabilitas yang masuk di sana, kemudian kelompok rentan atau nelayan, petani, yang perlu kita edukasi yang perlu kita jemput, nah itu tugas sahabat-sahabat sekalian,” lanjut Bupati Nur Arifin.
“Jadi saya terima kasih, ini bottom up, tidak diminta tapi anda semua dengan dasar bahwa kemanusiaan, ini adalah ibadah kita bersama menyelamatkan seluruh sektor, tidak hanya memulihkan kesehatan tetapi juga memulihkan ekonomi, memulihkan kondisi sosial,” pungkasnya. (Dian/Dokpim)