Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengambil langkah tegas demi melindungi masyarakatnya dari wabah Covid 19. Selain menetapkan kondisi tanggap darurat, juga memperketat pengecekan di setiap gerbang masuk perbatasan hingga melakukan rapid test kepada orang-orang dalam resiko.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengatakan bahwa Pemkab sedang mencoba mendatangkan 1.000 hingga 2.000 alat rapid test yang akan diprioritaskan kepada ODR yang berkontak erat dengan zona merah seperti Jakarta atau Surabaya maupun pekerja migran. Hal itu disampaikan Bupati saat meninjau kesiapan di titik check point Anjungan Cerdas Tugu, Sabtu (28/3/2020).
"Sesudah rapid testnya nanti muncul kita akan tahu bagaimana gambaran sebenarnya orang-orang dalam resiko ini, karena sekarang ada istilah orang tanpa gejala, jadi mungkin tidak batuk atau ada indikasi Corona namun dia sehat-sehat saja," ungkapnya.
Bupati juga menegaskan bahwa Pemkab Trenggalek akan mengikuti arah kebijakan Pemerintah Pusat maupun Provinsi. Namun, ketika nantinya ada yang terkonfirmasi positif, dengan harapan tidak terjadi, maka akan diambil langkah isolasi terbatas pada wilayah tertentu. Di mana semua orang dalam wilayah isolasi tersebut tidak diperbolehkan keluar masuk, dan bahan kebutuhan pokok akan ditanggung oleh Pemerintah.
Bupati Nur Arifin juga menginstruksikan agar semua jenis kendaraan yang masuk wilayah Trenggalek tidak luput dari pengecekan dan penyemprotan disinfektan. Saat ini telah ditetapkan tiga titik check point di setiap jalur masuk di antaranya di Terminal Durenan, Anjungan Cerdas Tugu, dan Panggul.
Sedangkan untuk mengantisipasi jalur lain, diharapkan setiap Forkopimcam di wilayah masing-masing untuk membuat titik check point dalam skala kecil. (Protokol-Dokpim)