Melakukan konsultasi publik rencana awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024, di Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin usulkan kelestarian alam, dekatkan pelayanan dan mengentaskan kemiskinan ekstrem dalam forum tersebut. Apa yang diusulkan Bupati Trenggalek ini bukannya tidak beralasan.
Menurutnya menjaga kelestarian lingkungan suatu hal yang harus. Melihat perjalanan kebelakang, akibat cuaca ekstrem dalam kurun satu tahun kemarin kurang lebih kerugian yang bisa dihitung oleh pemerintah berupa material pembangunan atau investasi infrastruktur sebesar kurang lebih Rp. 200 miliar. Ini hilang dalam kurun waktu 12 bulan akibat banjir dan longsor, di tahun 2022 kemarin.
"Kenapa kita mengusulkan melestarikan lingkungan. Mengapa demikian kemudian kenapa harus mendekatkan pelayanan kemudian yang ketiga kenapa harus mengentaskan kemiskinan ekstrem," ucap bupati muda itu saat membuka kegiatan konsultasi publik rencana awal RKPD Kabupaten Trenggalek tahun 2024, Kamis (19/1).
Yang pertama, terang Mas Ipin memberikan alasan. "Kenapa kita harus melestarikan lingkungan, karena dalam kurun satu tahun kemarin, kurang lebih kerugian yang bisa dihitung oleh pemerintah berupa material pembangunan atau investasi infrastruktur yang sudah dilaksanakan kurang lebih Rp. 200 miliar. Semua itu hilang dalam hanya kurun waktu 12 bulan akibat banjir dan longsor," jelasnya.
Belum lagi termasuk, sambungnya menambahkan "kerugian yang diderita oleh masyarakat karena aktivitasnya terhenti dan lain sebagainya. Makanya kita jangan lupa bahwa ada satu yang namanya disaster cost yang membengkak sewaktu-waktu dan bisa mengganggu kegiatan perencanaan kita yang berlangsung reguler sejak awal," imbuh suami Novita Hardini itu.
Cita-cita Bupati Trenggalek ini, ekonomi dan ekologi itu bisa berjalan seiringan di daerahnya. Dimana menjaga kelestarian lingkungan ini bisa memberikan value terhadap perlindungan alam, kemudian bisa bermanfaat secara ekonomi kepada masyarakat. Seperti halnya menanan tanaman tegakan keras kemudian dipilih tanaman yang buahnya dapat dipanen oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomis.
Melestarikan lingkungan ini menjadi penting karena dalam RPJMD, sudah disepakati bersama bawasannya salah satu indikator besar renjana jangka menengah Trenggalek adalah indeks kota hijau. Yang di dalamnya terdapat beberapa indeks mulai dari indeks risiko bencana kemudian indeks pembangunan berkelanjutan dan lain sebagainya menjadi itu tema besar dengan melestarikan lingkungan hidup. "Harapannya kita bisa adil terhadap generasi hari ini dan generasi yang akan datang," tegas Gus Ipin dalam kesempatan itu.
Kemudian terkait dengan mendekatkan pelayanan, beberapa terobosan dilakukan seperti Makaryo Ning Desi Hebat (Mening Deh) yang digelar setiap Hari Rabu. Dengan mendatangi desa secara langsung diharapkan oleh Bupati Trenggalek itu, jajarannya bisa menginventarisasi masalah yang ada, kemudian menentukan jalan penyelesaian secara on the spot.
Dalam kegiatan ini sekitar 40% kekuatan digeser ke desa guna melakukan inventarisasi dengan harapan susunan anggaran pemerintah nantinya benar-benar berbasis masyarakat. Dalam kegiatan ini semua layanan dibawa ke desa, sehingga masyarakat dapat mengakses setiap layanan yang dimiliki pemerintah dengan mudah.
Untuk upaya pengentasan kemiskinan ekstrem sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Bupati Trenggalek mengajak peran aktif semua pihak yang ada untuk berupaya bersama. Sesuai data BPS tingkat pengangguran terbuka dari usia angkatan kerja 15 tahun ke atas ada yang bekerja dan menganggur.
Warga yang sudah diterima kerja tapi belum melakukan aktivitas kerja, dihitung menganggur. Kemudian mereka yang mempersiapkan usaha juga dihitung menganggur termasuk mereka yang sedang mencari kerja juga dihitung menganggur.
Menurut Bupati Trenggalek, mulai ada pergeseran, yang dulunya pegawai bekerja dengan upah atau gaji, kemudian bergeser ke sektor informal seperti halnya menggeluti kegiatan UMKM. Himbauan BPS acara-acara, pameran dan kegiatan keramaian lainnya dapat menciptakan pasar bagi pelaku UMKM.
Makanya dalam agenda rapat yang dilakukan Bupati Trenggalek meminta agenda agenda pemerintah seperti rapat bisa digeser ke desa. Dengan demikian UMKM bisa mempunyai ruang pasar. "Kita memfasilitasi sektor informal dengan memperbanyak event khususnya di desa-desa. apa lagi PPKM nya sudah dicabut," tandas kepala daerah ini. (Prokopim Trenggalek)