Mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat, Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mengajak jajarannya bekerja di desa. Melalui program "Makaryo Neng Deso", diharapkan semua OPD bisa mengenali dan menginventarisasi langsung kebutuhan masyarakat secara riil di lapangan. Dengan begitu struktur anggaran yang disusun benar-benar berbasis masyarakat karena pemerintah daerah turun langsung ke lapangan, mendengar keluh kesah mereka.
"Mulai tahun 2023 ini, setiap Hari Rabu kita canangkan menjadi kegiatan "Makaryo Neng Desa" (bekerja di desa). Seluruh OPD memang kita minta turun semuanya untuk menginventarisir masalah dan menyelesaikan masalah on the spot di situ," ucapnya.
Salah satunya ini tadi di sisi pertanian, sambung kepala daerah muda itu, "ada keluhan hama dan kita lakukan penyemprotan. Kemudian mereka membutuhkan air dan sebagainya, sehingga ini langsung terpotret," imbuhnya.
Kemudian kita nanti juga akan melihat pelayanan-pelayanan yang lain. Jadi seluruh OPD saat ini hampir tidak ada yang dikantor. 40% nya semua memberikan pelayanan di lapangan. Kemudian setiap Jumat-nya akan kita inventaris, biasanya di coffee morning dibahas mana saja yang bisa ditangani cepat, mana yang harus menggunakan anggaran.
Kemudian mana yang sudah ada anggarannya dan mana yang belum teranggarkan. Ini yang akan di inventarisir sehingga struktur anggaran kita kedepan sudah benar-benar berbasis kebutuhan masyarakat karena kita langsung melakukan tinjauan di lapangan, tandasnya. (Prokopim Trenggalek)