Meninjau tanah gerak di Dusun Gelang, RT 15 RW 05, Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo, Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mengupayakan relokasi untuk warga terdampak tanah gerak di desa tersebut. Selain relokasi, bupati muda itu meminta kepada jajaran untuk melakukan foto drone sehingga diketahui titik utama genangan air sehingga dapat dibuat sabuk air untuk menahan longsor.
Saat ini tanah gerak ini terus bergerak dan kondisinya semakin parah ketika hujan turun. Ada 3 rumah yang mengalami kerusakan parah dan tidak memungkinkan untuk dikediami karena kondisinya berbahaya.
"Kita ini berada di Desa Watulimo, Dusun Gelang. Kita bersama Pak Kades dan juga Camat Watulimo ngecek tanah gerak yang ada di sini," ungkap Gus Ipin di Dusun Gelang, Watulimo, Rabu (8/2).
3 rumah sudah relokasi dan kejadiannya sudah sejak tahun lalu. Tetapi saya belum sempat melihat, baru sekarang. Ternyata di bawah ada yang masih kritis, harus ada penanganan dan relokasi.
Kalau bisa jangan di lahan tanah hutan, atau tanah hak sehingga bagi masyarakat nanti bisa aman. Saat ini desa kita minta cari tanah pemajakan untuk kita bisa membeli.
"Yang penting kita relokasi dulu, terus kemudian kita drone bongkahannya dimana untuk kita buatkan sabuk guna mengalirkan air ketika hujan. Dengan demikian air tidak mencari celah sehingga mengakibatkan gesekan tanah sehingga terjadi longsor," tandasnya.
Salah satu warga, Jumeno menambahkan kejadian tanah gerak di desanya itu terjadi sejak 3 bulan yang lalu. Tanak terus bergerak ketika hujan turun. Segala upaya telah dilakukan oleh warga namun tanah tetap bergerak. "Mulai pertama harinya Akad Kliwon, kurang lebih sampai sekarang 3 bulan lebih. Setiap ada hujan tanah terus bergerak," ujar Jumeno, Rabu (8/2).
Ada 3 rumah yang mengalami kerusakan parah, sambung pria paruh baya itu. "3 rumah lain mulai terancam. Jadi totalnya ada 6 rumah," jelasnya.
Saat ini 2 KK terdampak sudah membuat rumah di lahan hutan karena untuk tinggal di rumah sebelumnya tidak memungkinkan. Kemudian 1 KK lainnya pindah ke desa Slawe. Warga terdampak berharap segera ada upaya penanganan dari pemerintah karena pergerakan tanah terus terjadi ketika hujan turun. (Prokopim Trenggalek)