Pencak silat merupakan salah satu budaya warisan leluhur nusantara yang perlu untuk terus dilestarikan. Sebagai bentuk upaya untuk menjaga kelestarian serta kerukunan antar perguruan, Forkopimda Trenggalek melakukan kegiatan Safari Perguruan Silat, Rabu (19/2/2020). Kegiatan tersebut digagas oleh Kapolres Trenggalek yang rencananya akan digelar rutin setiap Rabu malam.
Padepokan PSHT yang menjadi tempat pertama yang dikunjungi dalam kegiatan tersebut. Kehadiran anggota Forkopimda beserta sesepuh antar perguruan silat di Kabupaten Trenggalek disambut hangat di padepokan dengan seni reog.
Dalam kesempatan itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, berharap dengan adanya kegiatan tersebut kerukunan dan silaturahmi antar perguruan silat dapat terus terjaga, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Trenggalek dapat terlaksana dengan baik.
Selain itu, Bupati Nur Arifin juga berterima kasih atas perestasi yang telah diberikan oleh warga pencak silat di Kabupaten Trenggalek.
"Silaturahmi ini ditujukan semata-mata untuk mempersatukan antar perguruan pencak silat dan perguruan silat harus bisa menjaga kamtibmas," ungkap Bupati Nur Arifin.
“Akan ada 100 festival, sebentar lagi juga ada pesta demokrasi yang tentunya akan mendatangkan kerumunan massa, jadi diharapkan kondusifitas kamtibmas dapat terus terjaga,” imbuhnya.
Bukan hanya masalah kamtibmas, Bupati Nur Arifin juga mengajak kepada para pendekar pencak silat untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, yang untuk saat ini adalah upaya pencegahan wabah demam berdarah.
"Silatnya sekarang tidak melawan manusia namun melawan jentik nyamuk, demam berdarah yang mewabah di Trenggalek,” ajaknya.
Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, mengatakan bahwa pencak silat merupakan budaya kearifan lokal sehingga harus tetap terjaga.
"Makanya dalam ajang silaturahmi ini saya ikut menghadirkan semua Kapolsek dari semua wilayah yang ada untuk sama-sama ikut menjaga," ucapnya. (Dokpim)