Di hadapan ratusan mahasiswa, Bupati Mochamad Nur Arifin mengatakan bahwa angka kemiskinan di Trenggalek cukup tinggi. Masalah tersebut dihadapi ketika masih menjabat sebagai Wakil Bupati Trenggalek saat itu.
Menjadi Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) saat mendampingi Bupati Emil Dardak kala itu, membuat suami dari Novita Hardini itu cukup konsen terhadap berbagai problematika di lapangan. Banyaknya keluhan terkait bantuan kemiskinan yang tak tepat sasaran menjadi isu serius, sehingga Pemerintah perlu membuat terobosan.
Menurut Bupati Nur Arifin, hal itu bukan karena kesalahan data dari Pusat. Tetapi bisa jadi karena mutasi data yang terlalu lama yaitu tiga tahunan, sehingga menyebabkan data di lapangan tidak sesuai.
"Bisa saja masyarakat yang didata pada waktu itu miskin, dan yang miskin saat ini pada waktu pendataan itu masuk kategori mampu dan sekarang miskin, karena mutasi kemiskinan itu itu bisa berlangsung cepat," terangnya.
Untuk itu di awal masa Pemerintahannya, Pemkab Trenggalek menggagas pendataan kemiskinan ulang melalui Musyawarah Desa. Sehingga diharapkan data yang diperoleh sesuai realita karena masyarakat Desa bersangkutan ikut terlibat langsung. Kemudian digagas sebuah gerakan yang dinamakan GERTAK.
"Kenapa ini disebut dengan gerakan bukannya program, karena saya ingin ini menjadi sebuah platform bersama kegotong royongan dari seluruh lapisan masyarakat," tutur Bupati Nur Arifin.
Selain penanganan masalah kemiskinan, Bupati Nur Arifin juga berbagi pengalaman tentang bagaimana menggeliatkan perekonomian di Trenggalek. Salah satunya melalui lelang investasi dengan harapan semakin menarik investasi untuk masuk ke Trenggalek sehingga lapangan pekerjaan terbuka dan kemiskinan bisa ditekan.
Terbukti dengan kemudahan yang diberikan, target investasi masuk pada RPJMD 2020 yang ditargetkan 1 triliun telah terlampaui yaitu sebesar 1,2 triliun rupiah di awal tahun 2020. Selain itu, sesuai data BPS Trenggalek angka pengangguran terbuka juga turun dari angka 4,17 menjadi 3,43 persen.
Kemudian Bupati Nur Arifin juga menegaskan tentang jargon Trenggalek Meroket. Peningkatan ekonomi rakyat menjadi target utama Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Untuk itu tidak hanya membutuhkan orang pintar saja, melainkan juga harus kreatif untuk mengangkat daerah. Serta yang terpenting adalah ekosistem yang terjaga. (Dokpim)