Lakukan Kontrak Pelayanan dengan Masyarakat, RSUD dr. Soedomo berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat. Dalam kegiatan yang digelar di Hall Hotel Bukit Ja'as Permai, Selasa (30/4/2019), RSUD dr. Soedomo menampung beragam masukan dari masyarakat.
Dalam sesi tanya jawab, berbagai permasalahan dimunculkan, diantaranya terkait antrean pasien, antrean pengambilan obat, keberadaan kamar kosong, bahkan juga perilaku individu terkait pelayanan yang kurang baik sehingga menimbulkan kesan negatif terhadap rumah sakit.
Mendapatkan berbagai masukan, Direktur RSUD dr. Soedomo, dr. Saeroni, M.M.R.S., tak menampik jika antrean pasien masih menjadi salah satu pokok permasalahan, begitu juga dengan yang lainnya. "Memang sudah terdapat nomor antrean dalam pendaftaran pasien, namun nomor antrean di Poli Rawat Jalan memang belum ada. Terima kasih atas masukannya," jawab Saeroni.
Direktur RSUD dr. Soedomo menambahkan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap hal tersebut. "Sementara dengan menerapkan sistem SMS Gateway, diharapkan data pesien dapat dicari sehari sebelumnya dan dapat segera terlayani di Poli karena daftarnya sudah ada," tuturnya.
Sedangkan untuk mengurai kejenuhan antrean rumah sakit, dr. Saeroni mengatakan bahwa pihaknya tengah menerapkan program inovasi NASTAR (Nunggu Asyik Tambah Ilmu tanpa Stres). Diharapkan dengan program tersebut, kejenuhan antrean pasien dapat berkurang.
Kabid Pelayanan Penunjang Medis RSUD dr. Soedomo, dr. Sunarto, pun membernarkan memang sudah selayaknya ada informasi terhadap pasien di depan Poli, sehingga bisa tahu nomor antrean dan berapa lama lagi perkiraan akan dilayani.
"Saat ini RSUD tengah melakukan perbaikan sistem tersebut dan diharapkan bisa segera terpenuhi guna menjawab tuntutan masyarakat," ujar dr. Sunarto.
Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Ir. Joko Irianto, M.Si., menyambut baik langkah-langkah perbaikan yang dilakukan oleh RSUD dr. Soedomo tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan satu langkah maju yang dilakukan manajemen dalam menjawab tuntutan masyarakat.
"Yang terpenting adalah tampung aspirasi masyarakat dan komunikasikan dengan baik sehingga dapat dilakukan langkah-langkah penyikapan," tutur Sekda Joko Irianto. (Humas)