Membacakan kembali pidato Bung Karno dalam peringatan hari lahir Pancasila, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengajak masyarakat Trenggalek untuk saling bertenggang rasa. Bertoleransi, menghargai perbedaan, menghargai satu sama lain seperti halnya perisnsip berbangsa yang disampaikan Bung Karno dalam pidatonya.
Sempat meminta maaf kepada peserta upacara, bupati yang akrab dipanggil Mas Ipin itu memilih membacakan kembali sambutan Bung Karno meskipun itu memakan waktu sedikit lebih lama, sehingga peserta upacara sediki lebih lama bepacu dengan terik matahari. Membacakan lagi karena Mas Ipin ingin mengingatkan kembali perinsip berbangsa pada waktu Bung Karno sehingga lahirlah 5 perinsip yang menjadi dasar Pancasila saat ini.
"Tadi kita membacakan kembali pidato Bung Karno 1 Juni. Beberapa cuplikan, salah satunya yang mengingatkan kita sebagai sebuah bangsa itu bahwa ada satunya persamaan nasib," kata kepala daerah muda itu, Sabtu (1/6/2024).
Nasional tidak hanya persatuan atau kesamaan nasib, tetapi juga bersatunya manusia-manusia yang didalamnya dengan tanah airnya, dengan bumi yang dipijaknya. "Jadi, semoga di Trenggalek kita bisa saling bertenggang rasa, bertoleransi, menghargai perbedaan, menghargai satu sama lain sehingga kita bisa hidup nyaman damai di Indonesia tercinta ini," lanjutnya.
Lebih lanjut Mas Ipin menyampaikan "Bung Karno telah menyampaikan 4 prinsip dasar negara. 1. Kebangsaan Indonesia; 2. Internasionalisme atau perikemanusiaan; 3. Mufakat atau demokrasi; 4. Kesejahteraan sosial. Prinsip yang kelima hendaknya menyusun Indonesia merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip Ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan, tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa al Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW, orang Buddha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi marilah kita semuanya bertuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa," tandas Wakil Ketua APKASI. (Prokopim Trenggalek)