Mendukung cita-cita Pemerintah Kabupaten Trenggalek, dalam upaya menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., meluncurkan program "Dapur Cinta".
Merupakan pengembangan dari program Masak Sareng Sama (SMS) Bu Novita, Dapur Cinta hadir lebih kepada upayanya membantu pemerintah bmewujudkan amanah undang undang. Dimana sesuai dengan Pasal 34 ayat 1 Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Fakir Miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Hadir di setiap Desa, nantinya dapur cinta akan menjadi sarana pemerintah menyediakan makanan bergizi kepada masyarakat miskin. "Kita sama-sama ingin membantu menyukseskan program-progeam dan visi misi Bapak Bupati Kabupaten Trenggalek untuk menurunkan angka stunting dan angka kemiskinan ekstrem yang mana separuh dari populasinya itu adalah perempuan dan anak," ujarnya.
Kita sambung inisiator Speda Keren itu, " menggunakan berbagai macam program, diantaranya menekan angka perkawinan anak, anak stunting, kemiskinan ekstrem melalui pendekatan SMS (Sareng Masak Sama) Bu Novita. Kemudian program ini kita sempurnakan lagi dalam satu program yang namanya Dapur Cinta," terangnya, Rabu (5/7).
Dapur Cinta ini dihadirkan karena memang kita harus benar-benar hadir untuk masyarakat, benar-benar menyampaikan hajat hidup orang itu menjadi tanggungan pemerintah. Saya berharap dari apa yang disampaikan hari ini, bisa menjadi satu solusi untuk penekanan angka stunting di Kabupaten Trenggalek.
"Pos dapur umumnya ada di setiap desa. Pertama kami menyediakan resep resep. Kemudian resep yang kami sediakan akan di sebar di masing-masing dapur umum yang menjadi panduan menu-menu apa saja yang akan dibagikan kepada masyarakat," jelasnya.
Kemudian ada pendanaan yang bersumber dari APBD utamanya dari Dinas Kesehatan kurang lebih sebesar Rp. 4,5 hingga 5,5 miliar yang digunakan untuk memproduksi dapur cinta di setiap desa.
Meskipun angkanya yang cukup besar, namun Bupati Trenggalek yang sama sama ikut dalam peluncuran program ini tetap mengajak peran serta masyarakat. "Makanya butuh dukungan berbagai pihak dan kerjasama dan dukungan berbagai pihak untuk bisa memberikan bantuan makanan bergizi bagi masyarakat yang berada di kemiskinan ekstrem dan lebih-lebih balita stunting. Termasuk ibu yang hamil dan juga menyusui, " tutup Novita dalam kesempatan itu. (Prokopim Trenggalek)